Jumat, 22 Mei 2015

PT Vespa Indonesia siap memboyong Vespa GTS 300 Super

Vespa GTS 300 Super siap ngaspal di Indonesia. Bukannya udah banyak bro di jalan? Iya sih, tapi itu masih dijual oleh importir umum. Kabar terbarunya PT Vespa Indonesia siap memboyong motor ini langsung. Jadi, urusan spare part dan after salesnya bisa lebih terjamin.
Kabarnya sudah tidak lama lagi Vespa GTS 300 Super siap ngaspal. Banyak yang memprediksi motor ini akan diperkenalkan resmi di arena Pekan Raya Jakarta (PRJ). Berarti sudah tinggal hitungan hari saja sob.
"Ditunggu saja. Kita memang ada rencana memasukan Vespa GTS 300 Super. Sebab, di luar sana permintaanya juga cukup banyak. Pasarnya juga sudah jelas, untuk pengguna Vespa yang ingin tampil lebih ekslusif," ucap Robby Gozal, PR & Communication Spesialist PT Piaggio Indonesia.
Buat soal harga Vespa GTS 300 Super yang siap ngaspal belum ada bocoran. Yang pasti, banderolnya bisa lebih murah dibandingkan importir umum

Suzuki Satria F-150 Tetap Pakai Karbu di EURO 3


Hingga saat ini, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) belum menjelaskan secara rinci nasib Suzuki Satria F-150 menjelang digulirkannya peraturan standar emisi EURO 3. Namun dari perbincangan dengan MOTOR Plus, sepertinya Suzuki Satria F-150 tetap pakai karbu di EURO 3. Tentu ada pertimbangan sendiri yang sudah dipikirkan dengan matang oleh pihak Suzuki.
"Peraturan EURO 3 bukan mewajibkan seluruh motor menggunakan sistem injeksi. Tapi, fokus pada stadar gas buang dan tingkat kebisingan yang rendah. Jadi, meski masih pakai karburator bukan berarti tidak bisa lolos standar Euro 3. Ini memang jadi pekerjaan yang sulit. Tapi kita harus terus berinovasi," ucap Yohan Yahya, Marketing Head PT SIS.
Ada sebuah keyakinan Suzuki Satria F-150 tetap pakai karbu di EURO 3. Pasalnya, meski masih pakai karburator teknologi mesin di Satria FU lumayan mumpuni. Apalagi, di Thailand yang sudah usung EURO 3 motor ini juga lolos dengan sistem pengkabut bahan bakar model karburator. Yang pasti, pihak SIS  harus sedikit berimprovisasi agar mesin mampu mengeluarkan gas buang yang rendah dan juga suara yang tidak bising. Langkah ini wajib mereka lakukan jika ingin memperpanjang napas Satria FU di Indonesia.
Dari informasi tersebut, menurut sobat apakah Suzuki Satria F-150 tetap pakai karbu di EURO 3?

Modifikasi Yamaha Jupiter MX 150 Racing Look


Sobat yang mencari referensi buat modifikasi Yamaha Jupiter MX 150 racing look bisa disimak. Coba pelototin foto motor yang MOTOR Plus temui di stand Yamaha pada Bangkok International Motor Show 2015, beberapa waktu lalu. Tampilan modifikasi Yamaha Jupiter MX 150 kental nuansa racing look. Bisa jadi rujukan nih buat modifikasi harian.
Dari segi tampilan, modifikasi Yamaha Jupiter MX 150 racing look ini cuma andalkan beberapa part tambahan. Seperti pada bagian batok lampu utama, diganti dengan model kedok buta. Sangat kental dengan nuansa balap. Ditambah dengan setang yang sedikit ditekuk, semakin meyakinkan tampilan sport yang diusung.
Kaki-kaki depan juga ikut dimaksimalkan. Sok depan pakai model upside down dengan warna emas yang mencolok. Ditambah, dengan adopsi kaliper rem Brembo yang sering digunakan di arena balap. Sedangkan di kaki-kaki belakang tidak terlalu banyak ubahan. Cuma adopsi swing arm yang lebih besar. Membuat bagian kaki-kaki belakang terlihat lebih kekar.



Rabu, 20 Mei 2015

Indonesia Bisa Gelar MotoGP di 2017


Kabar gembira bagi para pecinta MotoGP di tanah air. Indonesia bisa menggelar MotoGP di tahun 2017 mendatang yang rencananya akan dihelat di Sirkuit Sentul.
Perihal Indonesia bisa menggelar MotoGP di tahun 2017 berhembus setelah CEO Dorna selaku penyelenggara MotoGP Carmelo Ezpelata hadir dalam acara Road to MotoGP 2017 yang bertempat di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kementrian Pariwisata, Rabu (20/5).
"Pengembangan MotoGP di Indonesia sangat penting bagi pembalap dan juga pabrikan motor. Tapi masih banyak pekerjaan rumah untuk Indonesia kami berharap pemerintah bisa segera menindaklanjuti. Dan kami akan bekerja sama untuk mewujudkan hal tersebut," ungkap  Ezpelata. mengenai kesempatan  Indonesia bisa menggelar MotoGP di tahun 2017.

Pembalap Senior Karawang Rajin Latih Junior



Pembalap senior Karawang rajin latih junior. Kegiatan ini mulai rutin sejak para pembalap Kerawang, Jawa Barat diperbolehkan latihan bersama di sirkuit test drive Technomart. Latihan bersama ini sudah berjalan hampir satu bulan. Setiap kali latihan, para rider bisa berbagai dengan para seniornya yang sudah malang melintang terjun di balap nasional.
"Enggak bermaksud untuk menggurui atau sok pintar. Kita hanya berbagi pengalaman saja. Mulai dari teknik penguasaan racing line, engine brake, sampai jaga fisik. Namanya ilmu, enggak bakal ada habisnya meski kita bagikan. Justru akan bertambah," kompak Ajat Sule dan Tedy Permana, pembalap senior Karawang yang rajin latih junior.
Buat yang tertarik ikutan monggo saja. Latihan bersama ini digelar setiap hari Rabu dan Minggu. Lokasinya juga di tengah kota Karawang yang terbilang cukup strategis. Semoga dengan kegiatan positif ini ada pembalap berbakat dan berprestasi dari kota Karawang. Apalagi, ada banyak pembalap senior Karawang yang rajin latih junior. Tambah joss latihannya.

Puluhan Korban Kecelakaan di Tol Cikampek Buat UGD RSUD Karawang Penuh


Puluhan korban kecelakaan antara bus dan tiga truk di KM 52 Tol Cikampek masih mendapatkan perawatan di RSUD Karawang, Jawa Barat. Saking banyaknya korban kecelakaan, beberapa orang korban harus mendapatkan perawatan di selasar ruang UGD rumah sakit ini.

"UGD-nya penuh, jadi banyak juga yang mendapatkan perawatan di selasar UGD menggunakan tempat tidur sementara," kata Nandang Kuswara, seorang warga Karawang, kepada detikcom, Selasa (12/5/2015).

Nandang mengatakan, kebanyakan korban mengalami luka di bagian kaki, tangan dan juga kepala. Ada beberapa yang mengalami patah kaki akibat kecelakaan ini. "Korban yang meninggal pada kecelakaan ini juga dibawa ke rumah sakit ini," katanya.

Nandang menyatakan, ada 25 orang korban kecelakaan yang dibawa ke RSUD Karawang sedangkan dua orang dilarikan ke RS Rosela. Namun kepolisian menyatakan ada 19 orang yang dirawat di RSUD Karawang dan dua orang dirawat di RS Rosela.

Kecelakaan ini timbul akibat sopir bus bernopol B 7554 YZ mengantuk sehingga menabrak tiga truk yang ada di depannya. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 06.15 WIB di KM 51+700 Tol Cikampek arah Jakarta.


Sedan Tersangkut di Pemisah Jalan KM 49 Tol Cikampek, Lalin Merayap


Sebuah sedan silver tersangkut di pembatas jalan KM 49 Tol Cikampek arah Jakarta. Peristiwa ini membuat arus lalu lintas di kawasan ini menjadi tersendat.

"Kejadiannya di sekitar KM 49, kalau kemacetannya sendiri sudah sampai Karawang Timur," kata Sahid seorang pengendara jalan kepada detikcom, Minggu (17/5/2015) pukul 14.15 WIB.

Sahid sempat menjepret sedan yang mengalami kecelakaan ini dan mengirimkannya ke pasangmata.com. Terlihat kedua roda samping mobil ini tersangkut di pemisah jalan tol KM 49 tersebut. Akibat kecelakaan ini posisi mobil menjadi miring.

"Saya tak melihat jelas apakah ada kendaraan lain yang ikut mengalami kecelakaan, karena saya berada di ruas tol sebaliknya," katanya.

Selasa, 19 Mei 2015

Cek Kondisi CVT Setelah Jalan Jauh


Ada baiknya sobat melakukan cek kondisi CVT setelah jalan jauh. Pasalnya, gesekan yang terjadi terus-menerus dalam waktu yang lama bisa mempengaruhi kondisi part CVT. Jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan saat motor digunakan kembali. Apalagi kalau sampai belt putus. Bikin repot.
“Penyebab putus umumnya karena usia belt yang melebihi batas. Standarnya usia pemakaian 20.000 km. Jika melebihi batas karet akan getas, dan banyak retakan di sela gerigi belt yang membuat mudah putus,” ucap Budi Priyanto, Kepala Mekanik Yamaha Putera Ragunan, Jakarta Selatan.
Ada juga kondisi jalan yang bikin part di CVT lebih mudah haus. Seperti jalan menanjak dan macet yang membuat part CVT bekerja lebih keras. Apalagi, jika penunggangnya doyan hentikan motor di jalan menanjak dengan cara menahan rpm mesin, bukan dengan rem. Efek yang keluar dari kebiasaan negatif ini, biasanya suara berisik dari CVT. Bisa muncul akibat V-belt haus, roller kemakan, grease CVT kering, atau bisa juga karena CVT kotor. Makanya cek kondisi CVT setelah jalan jauh.

"Jika muncul gejala bergetar saat akselerasi, bisa cek kondisi roller dan kampas ganda. Roller yang sudah tidak bulat membuat getaran saat akselerasi. Wajib diganti agar gerakannya bisa kembali halus," tambah Usep Pitrian, mekanik Honda Dunia Motor, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Cek kondisi CVT setelah jalan jauh juga termasuk cek kampas ganda. periksalah per kampas ganda dan karet bantalannya. Per kampas ganda yang mulai lemah, membuat proses buka tutup kampas kopling ganda tidak halus. Begitu juga kalau karet bantalannya getas, muncul hentakan-hentakan saat kampas membuka dan menutup. Efeknya muncul getaran saat akselerasi.
Kalau kondisi roller dan karet CVT masih bagus, lanjut periksa ke grease atau gemuk yang melumasi area CVT. Karena panas berlebih, grease jadi lebih cepat kering dan bisa jadi penyebab bunyi-bunyian tak sedap di area CVT. Ingat, grease yang digunakan juga khusus. Biasanya dijual dengan harga sekitar Rp 10 ribu untuk grease primer dan sekunder.

Honda BeAT Pakai Piston Yamaha Jupiter Z


Buat para penunggang Honda BeAT, ada cara nih untuk menaikan peforma mesin yang tidak terlalu ekstrim. Honda BeAT pakai piston Yamaha Jupiter Z. Piston milik Yamaha Jupiter Z yang berdiameter 51 mm.
Kalo standarnya Honda BeAT kan hanya berdiameter 50 mm. Dengan kata lain, dioversize 1 mm nih. Kapasitas mesin naik jadi sekitar 113 cc. Lumayan loh bro pengaruhnya terhadap peforma mesin.
Honda BeAT pakai piston Yamaha Jupiter Z karena diameter pen pistonnya sama dengan punya BeAT, sehingga bisa langsung pasang, seher Jupiter Z ini punya jarak dari pen ke bibir piston cukup jauh. Lebih tinggi 1,2 mm dari punya Beat yang memiliki jarak 12 mm. Sedangkan piston Jupiter Z terukur 13,2 mm. Nah, kelebihan tinggi tersebut bisa dimanfaatkan untuk membentuk dome, agar kompresi mesin meningkat.
Honda BeAT pakai piston Yamaha Jupiter Z karena piston BeAT tak memiliki dome. Malah permukaan pistonnya cekung ke dalam. “Kalau pakai piston Jupiter Z, bisa kita ‘mainkan’ dome-nya untuk nyolong kompresi. Naiknya bisa lumayan tinggi loh,” tutup Richard Riesmala, owner bengkel A2 Speed yang bermarkas di Jl. Joglo, Jakarta Barat.